Dalam sebuah seruan terbaru, langsung kepada masyarakat Iran, Presiden Barack Obama mengatakan dalam sebuah video online bahwa Amerika Serikat menginginkan lebih banyak pertukaran pendidikan dan kebudayaan untuk para pelajar, serta akses internet yang lebih baik untuk memberikan masa depan yang penuh harapan.
Dalam video tersebut, yang merupakan seruan kedua pemerintahannya kepada Iran, Obama mengatakan bahwa tawaran Amerika Serikat untuk melakukan dialog diplomatik masih berlaku, namun Obama menambahkan, pemerintah Iran lebih memilih isolasi. Obama juga mengatakan, AS yakin pada kehormatan setiap orang.
Gedung Putih merilis video tersebut pada hari Sabtu. Seperti tahun lalu, pemilihan waktunya disesuaikan agar jatuh bertepatan dengan perayaan Nowruz, libur 12 hari yang menandai datangnya musim semi dan permulaan tahun baru dalam kalender Persia. Video tersebut dirilis pada saat hubungan Amerika Serikat dengan Timur Tengah sedang memburuk, termasuk dengan Israel.
“Amerika Serikat yakin pada kehormatan setiap manusia dan tatanan internasional yang menggiring sejarah menuju arah yang benar, arah keadilan, sebuah masa depan di mana rakyat Iran dapat mempraktikan hak-hak mereka, berpartisipasi penuh dalam ekonomi global dan memperkaya dunia melalui pertukaran pendidikan dan kebudayaan di luar perbatasan Iran,” kata Obama dalam tayangan video yang disertai teks dalam bahasa Farsi.
Meski selalu ada perbedaan antara AS dan Iran, Obama mengatakan, “Kami akan menopang komitmen kami terhadap harapan yang lebih besar bagi rakyat Iran di masa mendatang, misalnya, dengan meningkatkan peluang pertukaran di bidang pendidikan, sehingga para pelajar Iran bisa datang ke sekolah dan universitas kami, serta melalui upaya untuk memastikan bahwa rakyat Iran bisa mengakses perangkat lunak dan teknologi internet yang akan memungkinkan mereka untuk menjalin komunikasi dengan orang lain dan dunia luar tanpa harus megkhawatirkan penyensoran.”
Obama telah mmberikan isyarat kesediaan untuk berbicara langsung dengan Iran perihal program nuklir negara tersebut serta sikap Iran terhadap Israel, yang merupakan sekutu kuci AS. Dalam acara pengukuhan presiden tahun lalu, Obama mengatakan bahwa pemerintahannya akan mengulurkan tangan kepada negara-negara rival AS dan mengatakan: “Kami bersedia mengulurkan tangan jika kalian bersedia mengendurkan kepalan.”
Jalan yang dilalui Obama amat terjal, dan ada tanda-tanda bahwa Iran sedikir goyah setelah pemilihan presiden berdarah yang diwarnai dugaan kecurangan. Dan upaya-upaya untuk menggalang dukungan dari para sekutu AS dalam penjatuhan sanksi baru terhadap Iran berjalan lambat.
“Kami menawarkan hubungan diplomatik dan dialog yang menyeluruh,” kata Obama dalam rekaman video tersebut. “Memang benar bahwa sepanjang tahun lalu, pemerintah Iranlah yang memilih untuk mengisolasi diri dan memilih fokus yang merugikan dalam membangun masa depan yang lebih baik.”
AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak pecah revolusi Islam pada tahun 1979 di negara tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran,ayatullah khamenei, mengkritik Obama karena dianggap melanjutkan kebijakan George W. Bush terhadap Israel. Khamenei menyebut Israel sebagai tumor ganas yang berada pada ujung keruntuhan, ia juga menyerukan penghancuran Israel.
Tahun lalu, dalam pesannya kepada masyarakat Iran, Obama memperingatkan bahwa hubungan yang lebih baik tidak akan terjadi dengan ancaman. “Kami menginginkan hubungan yang jujur dan didasari oleh rasa salng menghormati.”
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kala itu mengatakan bahwa Iran akan menyambut dialog dengan AS, namun hal itu hanya akan terjadi jika ada rasa saling menghormati. (dn/nbc/video dari kantor Berita reuters)(suaramedia)
0 comments:
Posting Komentar