Bagaimana lebaran anda tahun ini?

Minal Aidzin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Ups...Anggota Dewan Dipecat - Tagihan Membengkak Gara-Gara "Farmville"

Seorang anggota dewan kota Plovdiv, Bulgaria, dipecat gara-gara bermain Farmville di tengah rapat dewan pekan lalu. Padahal, atasan pegawai bernama Dimitar Kerin itu sudah memperingatkannya untuk berhenti memainkan aplikasi dalam situs jejaring sosial Facebook tersebut. Namun Kerin tidak peduli dan terus ‘bercocok tanam’.

Seperti diberitakan dari laman Social Times, dengan memanfaatkan koneksi internet nirkabel yang baru terpasang di kantor dewan kota Plovdiv, Kerin membawa komputer jinjingnya ke ruang rapat, dan menekuni lahan pertaniannya.


Ilko Iliev, ketua dewan, memergoki kegiatan Kerin dan memberikan peringatan beberapa kali dengan mengatakan bahwa teknologi yang dipasang di kantor dewan bukan untuk bermain game.

Namun entah bagaimana, aplikasi permainan terpopuler di Facebook tersebut begitu menyedot perhatian Kerin hingga dia tidak mengindahkan peringatan bosnya.

Rupanya seorang anggota lain dalam dewan beranggotakan 51 orang tersebut muak dengan kelakuan Kerin dan juga muak dengan Farmville. Dia, Todor Hristov, kemudian menyusun proposal berisi wacana pemecatan Kerin dari keanggotaan dewan kota terbesar kedua di Bulgaria tersebut.
Dalam proposalnya, Hristov menulis bahwa Kerin harus diberhentikan agar ia memiliki waktu lebih banyak untuk mengelola pertanian virtualnya. Pemungutan suara pun digelar, dan Kerin harus kehilangan pekerjaan karena kalah tipis di pemungutan suara, 19-20.

Kerin membela diri. Menurutnya, bukan hanya dia satu-satunya yang bermain Farmville di Dewan Kota.

Dia menunjuk seorang rekan anggota dewan yang juga bermain Farmville dan telah mencapai level 46. Padahal Kerin sendiri baru mencapai level 40. Beberapa rekan Kerin menilai pembelaan diri Kerin cukup rasional. Namun sayangnya, Kerin tetap harus angkat kaki dari kantor dewan.

Hutang bisa menjadi masalah besar bagi para petani di dunia nyata. Akan tetapi, para petani di dunia maya juga tidak berarti aman dari jeratan hutang.

Contohnya seperti yang terjadi pada seorang anak asal Inggris. Ibu dari anak yang tidak disebutkan namanya tersebut terkejut saat ia mengetahui bahwa ia mendadak memiliki hutang sebesar 900 poundsterling atau sekitar 12,5 juta rupiah.

Pada tagihan, disebutkan bahwa kartu kreditnya telah digunakan untuk membeli berbagai aksesoris di lahan peranian virtual terpopuler di Facebook, yakni di game FarmVille.

“Ketika saya tanyakan pada anak saya mengapa ia melakukan itu, ia mengatakan bahwa ia telah membeli barang-barang bagus yang ia inginkan,” kata sang ibu, seperti diberitakan dari AOLnews, 9 April 2010.

FarmVille, seperti sebagian besar game lainnya di Facebook merupakan game yang dapat dimainkan secara cuma-cuma. Tetapi, untuk mendapatkan uang, Zynga, sang produsen game akan mengenakan biaya pada pemain yang membeli produk-produk khusus yang ada di game tersebut, tentunya dengan uang sungguhan.

Anak asal Inggris tersebut tentu bukan satu-satunya pemain yang ingin membeli barang-barang virtual. Bisnis yang disebut ‘mikrotransaksi’oleh Facebook tersebut sangat menghasilkan dan perusahaan pembuat game pada situs jejaring sosial sangat meminati bisnis tersebut.

Sebagai contoh, Zynga, produsen game FarmVille dan beberapa game lainnya merupakan perusahaan pribadi, tak masuk bursa. Akan tetapi, dari perhitungan pengamat, Zynga kini telah menjadi perusahaan senilai 5 miliar dolar AS.

Untungnya, ibu dari anak berusia 12 tahun tersebut tidak menyalahkan perusahaan penerbit kartu kreditnya, Facebook, ataupun Zynga atas permasalahan ini. Akan tetapi, ia berharap akan ada pengamanan ekstra yang diterapkan untuk mencegah anak-anak melakukan hal-hal seperti ini di masa datang. (fn/v2v) (suaramedia)


Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Translate Contents Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Site infO

 
Copyright © Ranah Dua Belas | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog