Bagaimana lebaran anda tahun ini?

Minal Aidzin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin

BrainPort Ubah Lidah Menjadi Mata Untuk Orang Buta

Orang-orang yang kehilangan penglihatan bakal bisa punya mata 'normal' lagi. Setidaknya, itulah yang dialami Kopral Marinir Mike Jernigan. Pria asal McLean, Virginia, AS,  Kopral Craig Lundberg, 24 tahun adalah orang pertama yang menggunakan kacamata BrainPort.

Kopral Mike Jernigan mengalami kebutaan akibat terkena granat di Basra, Iraq pada tahun 2007. Karena itulah Kementrian Pertahanan Inggris mencoba teknologi baru ini kepadanya dengan harapan agar dapat membantunya untuk membantunya melihat. 

BrainPort akan mengubah citra visual menjadi serangkaian pesan elektrik yang dikirim ke lidah untuk selanjutnya dibaca atau ditafsirkan sehingga pengguna dapat membayangkan lingkungan mereka secara mental dan menavigasi di sekitar objek.


BrainPort ini terdiri dari kamera video kecil yang melekat pada sepasang kacamata hitam yang dihubungkan dengan plastik ‘lilin pop’ yang ditempatkan di lidah mereka untuk membaca pesan elektrik.

'Saya melihat sebuah garis. Garis horizontal,' serunya seperti diberitakan dari situs Pittsburgh Tribune-Review Kamis waktu AS. Bagi Jernigan, kemampuan mengidentifikasi bentuk dan sejenisnya termasuk prestasi sempurna.
Memakai kaca mata hitam, Kopral Jernigan saat itu mengarahkan kepalanya ke sebuah garis putih di atas papan tulis berwarna hitam. Setelah mempelajari gambar selama beberapa detik, dia segera mengenali.

Selama demonstrasi di the Louis J. Fox Center for Vision Restoration, South Oakland, tersebut, Jernigan berhasil mengidentifikasi garis, lingkaran, dan anak panah tanpa kesalahan sedikit pun. Teknologi itu tergolong baru. Tapi, para peneliti di the Fox Center bakal mulai mempelajari BrainPort.
Kopral Jernigan menjelaskan: “Rasanya seperti permen popping. Kamera mengirim sinyal turun ke lilin pop dan ke lidah Anda, Anda kemudian dapat menentukan apa yang mereka maksudkan dan mentansfernya menjadi sebuah bentuk.

Dia mampu mengidentifikasi garis tersebut dengan bantuan BrainPort. Perangkat itulah yang menangkap gambar melalui kamera digital yang dipasang pada kaca matanya. Lantas, kamera tersebut mengubah gambar menjadi sinyal listrik dan selanjutnya mengirimkan pesan ke sensor yang dimasukkan dalam lidah.
“Ini hanya prototipe, namun potensi untuk mengubah hidup saya secara besar-besaran, itu punya banyak potensi untuk menolong orang buta.

‘Salah satu hal itu telah memungkinkan saya lakukan adalah memungut benda langsung, aku bisa meraih dan menjemput mereka ketika sebelum saya akan meraba-raba sekitar merasa untuk mereka. ”
Begitulah kata Kopral Jernigan, semoga kedepannya teknologi ini dapat lebih dikembangkan sehingga lebih banyak orang buta yang dapat ditolong.

Proyek tersebut akan didanai Louis J. Fox, alumnus University of Pittsburgh yang juga pensiunan pialang komoditas yang mengalami kerusakan penglihatan akibat penggumpalan darah pada pusat pembuluh retinanya.

'Suatu pagi saya terbangun dari tidur dan tiba-tiba tak mampu melihat lagi,' cerita Fox. Begitu dokter memberi tahu bahwa dirinya mengalami stroke pada mata, Fox mulai berupaya mencari penyembuhan.

'Seorang dokter suatu ketika bilang kepada saya bahwa yang paling ditakutkan orang setelah kematian adalah kehilangan penglihatan,' ujar Fox. 'Saya bisa katakan itu benar,' lanjutnya.

BrainPort diciptakan dan dikembangkan Wicab Inc. yang berpusat di Wisconsin. Peralatan itu tidak dijual komersial.

University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) pun bertekad mewujudkan sumbangan Fox. Mereka ingin penemuan tersebut memberikan harapan bagi orang buta maupun yang mengalami kerusakan penglihatan. 'Setiap langkah maju selalu ditunggu. Itulah yang lebih dari saya dapat saat ini,' komentar Jernigan setelah demonstrasi. (ar/ap/akd) (suaramedia)


Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Translate Contents Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Site infO

 
Copyright © Ranah Dua Belas | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog