Bagaimana lebaran anda tahun ini?

Minal Aidzin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Gara-Gara AS, Anak-Anak Irak Bertambah Cebol?

Sebuah studi Inggris menunjukkan bahwa anak-anak Irak yang dilahirkan di wilayah-wilayah dengan tingkat kekerasan paling tinggi di Irak tumbuh dengan postur tubuh yang lebih pendek jika dibandingkan dengan anak-anak yang lahir di bagian lain negara tersebut. 

Studi tersebut dilakukan berdasarkan data yang diberikan oleh Biro Pusat Statistik Irak. Balita yang ada di kawasan-kawasan tersebut lebih pendek 0,8 sentimeter jika dibandingkan dengan anak-anak di kawasan lain.

Kantor Berita BBC melaporkan bahwa studi tersebut dilakukan oleh Universitas London dan dipresentasikan dalam konferensi tahunan Masyarakat Ekonomi Kerajaan. Studi tersebut menunjukkan bahwa konflik Irak menimbulkan dampak kesehatan bagi anak-anak.

Studi tersebut menganalisis tinggi badan anak-anak dalam tiga tahun pertama perang dan menemukan bahwa kekerdilan menjadi masalah serius di antara anak-anak yang lahir di tempat dengan tingkat kekerasan paling tinggi. Anak-anak yang tumbuh di provinsi tengah dan selatan Irak, dua tempat dengan tingkat kekerasan paling tinggi, memiliki masalah kesehatan serius.

Studi tersebut menunjukkan bahwa masalah yang dialami anak-anak tersebut berhbungan dengan kualitas, bukan kuantitas makanan yang dikonsumsi anak-anak.
Namun, data menunjukkan bahwa meskipun anak-anak tersebut lebih pendek dibanding anak-anak di kawasan yang lebih aman, bukan berarti berat badan mereka juga lebih ringan.

Penulis studi tersebut, Gabriela Guerrero-Serdan, dari departemen ekonomi Royal Holloway, Universitas London, mengatakan: “Jika dilihat sekilas, dapat dilihat dengan mudah bahwa anak-anak itu kekurangan nutrisi. Jika melihat bobot anak-anak tersebut, maka gejalanya sama dengan kelaparan.”
“Akan tetapi, kekerdilan lebih berhubungan dengan asupan protein, tidak mudah mengidentifikasi hal itu dengan hanya melihat tampilan luar seorang anak.”

“Tidak seperti berat, yang bisa ditambah kapan saja dengan mengonsumsi lebih banyak makanan, kita tidak bisa menambah tinggi badan jika periode pertumbuhan sudah berhenti.”
“Anak-anak kerdil tersebut memperlihatkan buruknya kualitas makanan yang dikonsumsi, dan juga lebih banyak penyakit serta masalah diare.”

“Matinya listrik mempengaruhi suplai air dan pendinginan, dan hal itu semakin memperberat masalah yang ada.”
“Masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan anak saling berkaitan dan punya peranan yang amat penting, karena anak-anak dengan asupan nutrisi yang memadai punya kecenderungan lebih besar untuk tumbuh menjadi anak yang sehat, produktif dan mampu belajar di masa mendatang.”

Profesor Peter Emery, kepala bidang nutrisi dan makanan di King’s College London, menyampaikan pendapat yang berbeda. “Kekerdilan tidak selalu diakibatkan oleh rendahnya kualitas makanan, dalam hal ini kandungan protein.”
“Hal itu lebih mencermnkan rendahnya kuantitas makanan, ditambah dengan tingkat sanitasi yang buruk dan tidak adanya akses terhadap perawatan kesehatan.”

Kekerdilan dan masalah kesehatan yang dialami anak-anak Irak ada hubungannya dengan perang yang berkecamuk di negara tersebut. Perlu diingat bahwa perang Irak pecah setelah Amerika Serikat melakukan invasi ke negara tersebut untuk menggulingkan Saddam Hussein dengan dalih “senjata pemusnah massal.” Jadi, sejatinya AS berperan dalam buruknya kehidupan dan kesehatan anak-anak Irak yang mengakibatkan kekerdilan. (dn/im/bc) (suaramedia)


Related Post:

0 comments:

Posting Komentar

Translate Contents Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Site infO

 
Copyright © Ranah Dua Belas | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog