Kelompok Polandia yang menamakan dirinya “Eropa untuk Masa Depan” telah mencetak ulang poster Swiss yang menolak menara Masjid untuk menuntut dihentikannya pembangunan sebuah Masjid di ibukota negara dominan Katolik ini.
Di dalam poster-poster tersebut, yang terlihat di beberapa sudut kota Warsawa pada hari Rabu (24/3) kemarin, bendera Swiss digantikan dengan bendera Polandia dan kata-kata yang jika diterjemahkan berarti “Hentikan Masjid para radikal”.
Swiss melakukan referendum pada bulan November untuk melarang pembangunan menara baru, sebuah langkah yang memicu kritik dari seluruh dunia, termasuk tuduhan akan Islamofobia.
Poster Polandia itu menyerukan sebuah demonstrasi pada hari Sabtu (27/3) di lokasi pembangunan Masjid dan pusat kebudayaan di dekat pusat Warsawa, dan menyebut Liga Muslim Polandia yang membangunnya sebagai radikal.
“Masjid dan pusat kebudayaan Muslim itu didanai oleh Arab Saudi, sebuah negara yang melanggar hak asasi manusia dan di mana kepemilikan Injil dianggap sebagai kejahatan,” ujar asosiasi itu.
Dalam sebuah petisi yang ditujukan kepada walikota Warsawa, kelompok itu menyerukan dihentikannya pembangunan.
Ketua Liga Muslim, Samir Ismail, mengatakan bahwa protes itu terinspirasi oleh individu-individu yang ”menebar kebencian”.
“Bangunan itu tidak akan menjadi sebuah Masjid yang klasik,” ujarnya kepada harian Gazeta Wyborcza pada hari Rabu (24/3). “Bangunan itu akan menjadi pusat kebudayaan yang terbuka bagi kaum Muslim dan non-Muslim. Kelas-kelas bahasa Arab akan diadakan di sana, juga kelas bahasa Polandia untuk anak-anak dari para diplomat.”
Sembilan puluh persen warga Polandia mengatakan bahwa mereka beragama Katolik sementara jumlah kaum Muslim di negara itu mencapai 15,000 hingga 30,000 jiwa, sekitar 10,000 dari mereka tinggal di ibukota.
Mereka ini meliputi imigran dari negara-negara Arab, etnis Chechen dan Tatar yang telah hidup di Polandia sejak abad ke-17.
Kaum Muslim di Warsawa hanya memiliki akses ke satu Masjid kecil yang dapat menampung sekitar 100 jamaah dan berada di sebuah vila di daerah pemukiman suburban.
Masjid baru itu diharapkan dapat mengakomodasi sekitar 10,000 jamaah. Dengan tinggi 12 meter, Masjid akan dilengkapi dengan sebuah menara setinggi 18 meter meskipun tidak akan digunakan untuk mengumandangkan adzan.
“Adzan hanya akan terdengar di ruang sholat, bukan di luar,” ujar Samir Ismail, ketua Liga Muslim di Polandia.
Terlepas dari ruang sholat, pusat kebudayaan itu akan dilengkapi dengan ruangan multimedia, galeri seni, restoran, kafe, dan toko.
“Kami akan melaksanakan sholat di sana dan menyadarkan Polandia bahwa Islam adalah agama yang moderat,” ujar Ismail.
Pusat kebudayaan Islam dengan Masjid berlantai tiga itu didesain oleh KAPS Architekci dan akan berlokasi di bundaran Zeslancow Syberyjskich, sebelah barat dari pusat perbelanjaan kota.
Pembangunan Masjid terutama akan didanai oleh seorang investor Saudi namun Liga Muslim tidak mau mengungkapkan siapa sang investor atau seberapa banyak investasinya. (rin/ie/exp) (suaramedia)
Related Post:
islam pekan ini
- Dipaksa buka jilbab,muslimah AS tolak foto SIM
- Iran: Ayah Baptis Israel Rencanakan Plot Baru Al Quds
- Ahmadinejad: Israel Akan "Hancur" Jika Serang Gaza
- Serangan Helikopter Israel Korbankan Anak Palestina
- Israel Sebarkan Pamflet ”Respon” Di Gaza
- Baru!kartu kredit islami
- “Sekolah adalah hakku, jilbab adalah pilihanku.” (muslimah belgia)
- Sembuhkan Citra Islam, Mahasiswa Muslim Ulurkan Tangan Untuk Tunawisma!
- Cendekiawan Muslim “Terlarang” Berbicara Di Universitas AS
- Gila!Universitas Kairo Hapus Palestina Dari Peta.
0 comments:
Posting Komentar